Monthly Archives: April 2011

Sobat Cherry

Standard

Perjumpaan gw dengan Pare mungkin secara gak disengaja, karna memang gw akui tujuan gw ke Pare selain menuntut ilmu IELTS juga merupakan aksi pelarian kami dari percobaan pembunuhan karakter temen-temen di Jogja terhadap mereka yang masih jobless atau yang sedang mencari kesibukan tetap (baca:pekerjaan). Dan yang menjadi sasaran empuknya pasti gw, kemudian menyusul Angkih. Karna memang selepas gw cabut dari Makassar, gw bener-bener jobless, gak ada lagi istilah site manager di jidat gw, yang ada jombless, jomblo dan jobless. *so sad..

Dan pada awalnya menjatuhkan pilihan pada Pare juga bukan pilihan terbaik pada mulanya, karna sesuatu yang di mulai dari kebodohan, gak akan berjalan mulus, yup, kebodohan gw yaitu mengira Pare terletak di wilayah Jawa Barat atau perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah, dan ternyata Pare pure ada di daerah Jawa Timur, tepatnya di Kediri, 120 km barat daya Kota Surabaya.

Di Pare gw berencana ngambil IELTS dan speaking. Dan kedua-duanya gw ambil biar gw gak gagap kalo ngomong bahasanya sepupu gw, Rooney,..gubrag.

Dan dari arahan temen gw yang sebelumnya sudah menjadi penduduk lokal terhitung dari bulan November, gw dan temen gw si Angkih di arahin masuk ke Daffodils. Sebelumnya kami punya beberapa pilihan, di antaranya Oxford, dan English kui Pare. Khusus yang terakhir gak gw ambil, karna kami punya dua alasan, pertama kalo kami up date status yang sedang belajar di English kui Pare, bukan jempol atau pujian yang di dapat, malah hinaan yang bakal menuhin status kami itu, dan yang kedua, kami yakin kemampuan bahasa si pemilik sangat terbatas, terlihat dari nama, dengan istilah lain kemampuan bahasa yang nanggung. Alhasil hanya tersisa dua nama, Oxford dan Daffodils.

Read the rest of this entry

Sobat Cherry,..

Standard

Sobat CherrySobat Cherry..

Begitulah kuberinama bagi kawan bermainku selama di Pare, Kediri

Bukan karna mereka terlihat seperti buah manis berwarna merah tersebut

Namun karna kami di akrabkan oleh pohon Cherry yang berada tepat di depan ruang kelas

Dan begitulah ku berinama mereka semua

Setiap hari kami berebut tuk mendapatkan buahnya walau terasa masih asam

Namun itulah cara kami tuk merubah suasana hati

Sobat Cherry..

Tau kah kalian bahwa pohon itu kini tumbuh semakin subur

Namun ia tumbuh bukan karna sedang gembira dengan tidak adanya kalian lagi

Namun sesungguhnya ia sedang bersedih karna sudah tidak ada lagi yang peduli kepadanya

Tak ada lagi tawa renyah disetiap akhir kelas

Tak ada lagi yang ingin mencicipi setiap buah yang ia hasilkan

Read the rest of this entry